Rabu, 19 September 2012

MENCINTAI ATAU DICINTAI?

-->
LEBIH BAIK MANA? MENCINTAI ATAU DI CINTAI
Dicintai, mungkin akan membuat kita bangga, hati berbunga-bunga dan senangnya tiada tara. Tapi apakah kita akan benar-benar bahagia karenanya? Apakah ketika dicintai kita seperti mendapat energi yang tiada habis-habisnya untuk melanglang padang derita dalam menjalani cinta? Dari kenyataan pribadi, semua ini justru akan membuat kita lemah kedepannya. Dicintai memang indah dan membanggakan, tapi mencintai dengan tulus justru akan lebih berharga dan membuat kita lebih matang. Lalu, energi apa yang membuat kita bisa selalu kuat dalam mengarungi samudera cinta?

Energi yang tiada habis-habisnya itu hanya bisa kita dapatkan ketika sedang "mencinta". Berbalas atau tidak, memiliki atau tidak, bahkan pernah dia tahu atau tidak, bukanlah menjadi sesuatu yang penting lagi. Berilah semua yang kita miliki, pasti kita akan mendapatkan semua yang kita inginkan. Tuhan saja, tak pernah butuh cinta dari siapapun, tapi Dia ada dan selalu perkasa, karena sepanjang detak waktu, senantiasa menabur cinta.

Menurut hati kecil saya “mencintai” itu jauh lebih mudah daripada yang namanya “dicintai” karena mencintai itu diri kitalah yang memainkan peranan dan mengatur perasaan di hati kita kan? Kitalah yang memiliki kunci akses untuk masuk ke hati kita bukan? Jadi cukup membuka pintu hati kita, lalu mengaktifkan tombol “Cinta” ke mode “On” dan lagi mencintai artinya kita bisa mensetting seberapa banyak volume cinta yang akan berikan ke seseorang, penuh, setengah, seperempat atau sekedarnya

Sedangkan “dicintai” ternyata bukan hal yang mudah loh… Bahkan bisa dibilang sulit dan rumit. Bayangkan kita dituntut untuk bisa “menaklukkan” si pemegang kunci hati. Berbagai usaha harus dilakukan, mulai dari memberi perhatian lebih, sms, traktir, jalan-jalan ekstra sabar, selalu berusaha ada untuk si doi dan lain lain, cape bukan? Iya, dan kalo beruntung, maka kunci hatinya pun akan jatuh ke tangan kita dan dia pun akan memberikan hati dan cintanya kalo engga semua perhatian dan usaha keras yang kita lakukan bisa bikin orang itu bete abis, bahkan melihat kita aja ogah kali yah dan banyak usaha keras yang kita lakukan tersebut hanya mentok sampai tahap teman dekat saja itupun kalo si doi masih mau jadi temen, tapi ada loh setelah ini dia lari kebirit birit karena takut di buru.

Sekarang, kita tinggal bertanya kepada hati saat mencintai. Tuluskah, atau masih mempersoalkan kepemilikan, soal memberi dan mendapat balasan atas cinta kita?

 Cinta adalah anugrah terindah .,., dan membuat kita melayang tinggi
Tetapi terkadang cinta juga bias membuat sesorang jatuh terperosok dan susah untuk bangkit lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar