Kamis, 16 Agustus 2012

ROSIANA SILALAHI , JURNALIS WANITA YANG TAJAM DAN TERPERCAYA


Rosiana Silalahi, namanya kerap anda dengar di Puncak Acara Panasonic Award dan Piala yang satu ini beberapa kali singgah di tangannya. Dia adalah salah satu Jurnalis Wanita Terkemuka Indonesia.

Rosiana Silalahi.jpg

Rosiana Magdalena Silalahi, seorang Jurnalis Wanita yang lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung pada 26 September 1972. Rosiana dipersunting Dino Gregory Izaak di Gereja Katedral, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada tanggal 30 Juli 2005.


Lihat foto diatas, ia memenang Piala Panasonic Award. Ia telah menjadi jawara ajang itu selama 3 kali dengan 4 Piala, yakni di tahun 2004 (2 Piala, Kategori Pembawa Acara Talk Show Terfavorit dan Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit), 2005 (Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit) dan 2007 (Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit).
Wanita yang kerap dipanggil Rosi ini mengawali karier Jurnalistiknya di TVRI sebagai reporter. Kesempatan datang di tahun 1999, saat Liputan 6 SCTV mencari reporter dan presenter baru. Rosi diterima dan setahun kemudian tampil sebagai pembaca berita.
Karier Rosi semakin menanjak setelah Ira Koesno dan Arif Soeditomo hengkang dari SCTV. Rosi menjadi salah satu dari 6 jurnalis TV dari Asia yang mendapat kesempatan mewawancarai secara eksklusif Presiden AS George Bush di Gedung Putih pada 2003. Setelah kegiatan itu, berbagai prestasi diraihnya.

Bulan November 2005, Rosi diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai pemimpin redaksi Liputan 6. Saat Pemilu 2004, Rosi memproduksi program ‘Kotak Suara’ yang membahas mengenai money politics sehingga ia memenangkan penghargaan ‘Indonesia Journalist Board’ di tahun 2004.
 
Tetapi, di tahun 2008, ia dipindahtugaskan ke jabatan Penasehat Direktur. Jabatan Pemimpin Redaksi harus direlakannya. Tetapi, kepindahannya itu penuh misteri, sebab, penggantinya adalah Don Boscow Selamun yang merupakan mantan Pemimpin Redaksi Metro TV. Penggantian itu ada hubungannya dengan program desentralisasi pemberitaan di Liputan6.
Saat ini, ia dan sahabatnya di Liputan6, Bayu Sutiyono sudah keluar dari Liputan6 dan lebih memilih menjalankan kegiatan workshop dan seminar.

Memang, orang yang memiliki maksud baik dianggap buruk dan yang buruk dianggap baik. Itulah mengapa sekarang Liputan6 berbeda dari yang dulu dan terkalahkan pamornya oleh program berita tetangga.
Itulah kisah Rosiana Silalahi, seorang Jurnalis Wanita yang Tajam dan Terpercaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar