Sebagai ulama, Gurutta H.
Abdurrahman Ambo Dalle banyak mengurai masalah-masalah kesufian di dalam
karya-karya tulisnya. Tapi, tidak sebatas saja, melainkan hampir semua
cabang-cabang ilmu agama
beliau kupas
dengan tuntas, seperti akidah, syariah, akhlak, balaghah, mantik, dan
lain-lain. Kesemua itu tercermin lewat karangan-karangannya yang berjumlah
25 judul buku. Kitab Al-Qaulus Shadiq fi Ma’rifatil Khalaqi, yang
memaparkan tentang perkataan yang benar dalam mengenali Allah dan tatacara
pengabdian terhadap-Nya. Menurut Gurutta, manusia hanya dapat mengenal hakikat
pengadian kepada Allah jika mereka mengenal hakikat tentang dirinya. Untuk
mengagungkan Allah, tidak hanya berbekalkan akal logika saja, tapi dengan
melakukan zikir yang benar sebagai perantara guna mencapai makripat kepada
Allah. Meskipun harus diakui bahwa logika harus dipergunakan untuk memikirkan
alam semesta sebagai ciptaan Allah swt.
Dikemukakan bahwa cara berzikir mesti benar, sesuai
yang diajarkan Rasulullah berdasarkan dalil-dalil naqli? Hati harus istiqamah
dan tidak boleh goyah. Pendirian dan sikap aqidah tercermin dalam kitab
Ar-Risalah Al-Bahiyyah fil Aqail Islamiyah yang terdiri dari tiga jilid.
Keteguhan pendiriannya tentang sesuatu yang telah diyakini kebenarannya,
tergambar dalam kitabnya Maziyyah Ahlusunnah wal Jama’ah.
Yang membahas bahasa Arab dan ushul-ushulnya tertulis
dalam kitab Tanwirut Thalib, Tanwirut Thullab, Irsyadut Thullab? Tentang ilmu
balagha (sastra dan paramasastra) bukunya berjudul Ahsanul Uslubi wa-Siyaqah,
Namuzajul Insya’I, menerangkan kosa kata, dan cara penyusunan kalimat Bahasa
Arab. Kitab Sullamul Lughah, menerangkan kosa kata, percakapan dan bacaan. Yang
paling menonjol adalah kitab Irsyadul Salih. yang menerangkan penjelasan rinci
(syarah atas bait-bait kaidah ilmu Nahwu)
AG.H. Abd. Rahman Ambo Dalle juga mengarang pedoman
berdiskusi dalam Bahasa Arab, yakni kitab Miftahul Muzakarah dan tentang ilmu
mantiq (logika) dalam kitab Miftahul Fuhum fil Mi’yarif Ulum. Aktivitas tulis
menulis yang dilakukan oleh Gurutta kiranya tidak terlalu berat, karena
panggilan untuk mengukirkan gagasan dalam kanvas sudah beliau lakoni sejak
berumur 20 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar