-->
Rosiana Silalahi, demikian bungsu lima
bersaudara ini kerap memperkenalkan dirinya saat sedang membawakan acara
berita.
Wanita kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 26 September 1972 ini pernah menjabat sebagai presenter berita sekaligus Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV.
Putri pasangan L.M. Silalahi (alm) dan Ida Hutapea ini berkecimpung di dunia jurnalistik sejak di bangku SMA. Saat sekolah di SMA Ursula, Rosi aktif menggeluti kegiatan majalah dinding (mading) dan majalah sekolah, Serviant.
Lulus SMA, wanita bernama lengkap Rosiana Magdalena Silalahi ini kemudian mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri.
Sayangnya, Rosi gagal masuk Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI). Namun meski demikian, keinginannya untuk menjadi wartawan tak pernah pupus. Ia pun melanjutkan pendidikannya di Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra UI.
Setelah lulus kuliah, Rosi melamar kerja di TVRI yang saat itu sedang membuka lowongan. Sebelum akhirnya diterima sebagai reporter TVRI, Rosi sempat bekerja di perusahaan periklanan selama beberapa bulan.
Di TVRI inilah, istri Dino Gregory Izaak tersebut memulai awal kariernya di bidang jurnalistik. Tahun 1999, kesempatan emas seolah menghampiri saat Liputan 6 SCTV mencari reporter dan presenter baru.
Rosi diterima. Setahun kemudian ia mulai tampil di belakang meja siar sebagai pembaca berita, meski tugas sebagai reporter tetap dilakoninya.
Karier Rosi kian menanjak, apalagi setelah Ira Koesno dan Arief Suditomo hengkang dari SCTV. Rosi pun terpilih sebagai salah satu dari enam jurnalis TV se-Asia yang mendapat kesempatan mewawancarai secara eksklusif Presiden AS George Bush di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003.
Nama Rosi makin melejit setelah mendapat gelar Pembawa Acara Talk Show Terfavorit dan Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit versi Panasonic Award 2004.
Setahun kemudian, wanita yang mengakhiri masa lajangnya di Gereja Katedral, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada tanggal 30 Juli 2005, ini juga mendapat gelar terfavorit untuk kategori Presenter Berita (Current Affairs) dalam ajang Panasonic Award 2005. Sebelum itu, Rosi dipercayai untuk menjabat posisi pemimpin redaksi Liputan 6.
Pada Pemilu 2004, wanita yang saat ini menjabat sebagai penasihat Presiden Direktur SCTV ini memproduksi program 'Kotak Suara', sebuah acara yang membahas mengenai money politics sehingga ia memenangkan penghargaan 'Indonesia Journalist Board' di tahun 2004.
Di tahun 2007, wanita berambut pendek ini kembali menyabet gelar Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit di ajang Panasonic Award 2007. (vem/meg)
Wanita kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 26 September 1972 ini pernah menjabat sebagai presenter berita sekaligus Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV.
Putri pasangan L.M. Silalahi (alm) dan Ida Hutapea ini berkecimpung di dunia jurnalistik sejak di bangku SMA. Saat sekolah di SMA Ursula, Rosi aktif menggeluti kegiatan majalah dinding (mading) dan majalah sekolah, Serviant.
Lulus SMA, wanita bernama lengkap Rosiana Magdalena Silalahi ini kemudian mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri.
Sayangnya, Rosi gagal masuk Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI). Namun meski demikian, keinginannya untuk menjadi wartawan tak pernah pupus. Ia pun melanjutkan pendidikannya di Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra UI.
Setelah lulus kuliah, Rosi melamar kerja di TVRI yang saat itu sedang membuka lowongan. Sebelum akhirnya diterima sebagai reporter TVRI, Rosi sempat bekerja di perusahaan periklanan selama beberapa bulan.
Di TVRI inilah, istri Dino Gregory Izaak tersebut memulai awal kariernya di bidang jurnalistik. Tahun 1999, kesempatan emas seolah menghampiri saat Liputan 6 SCTV mencari reporter dan presenter baru.
Rosi diterima. Setahun kemudian ia mulai tampil di belakang meja siar sebagai pembaca berita, meski tugas sebagai reporter tetap dilakoninya.
Karier Rosi kian menanjak, apalagi setelah Ira Koesno dan Arief Suditomo hengkang dari SCTV. Rosi pun terpilih sebagai salah satu dari enam jurnalis TV se-Asia yang mendapat kesempatan mewawancarai secara eksklusif Presiden AS George Bush di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003.
Nama Rosi makin melejit setelah mendapat gelar Pembawa Acara Talk Show Terfavorit dan Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit versi Panasonic Award 2004.
Setahun kemudian, wanita yang mengakhiri masa lajangnya di Gereja Katedral, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada tanggal 30 Juli 2005, ini juga mendapat gelar terfavorit untuk kategori Presenter Berita (Current Affairs) dalam ajang Panasonic Award 2005. Sebelum itu, Rosi dipercayai untuk menjabat posisi pemimpin redaksi Liputan 6.
Pada Pemilu 2004, wanita yang saat ini menjabat sebagai penasihat Presiden Direktur SCTV ini memproduksi program 'Kotak Suara', sebuah acara yang membahas mengenai money politics sehingga ia memenangkan penghargaan 'Indonesia Journalist Board' di tahun 2004.
Di tahun 2007, wanita berambut pendek ini kembali menyabet gelar Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit di ajang Panasonic Award 2007. (vem/meg)